Sekilasjabar.co – Kebiasaan melaksanakan sholat subuh berjamaah akan menunjukan kembali budaya agamis masyarakat Kota Bandung, maka dari itu, Pemerintah Kota Bandung berbondong-bondong menyerukan kebiasaan sholat subuh berjamaah sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat Kota Bandung untuk meramaikan mesjid.
Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat memberikan Tausiah dalam gerakan Sholat Subuh Keliling (Subling) bersama Sekretaris Daerah Kota Bandung, Yossi Irianto di Mesjid Al-Ihsan, Jalan Kencana, Perumahan Bumi Kopo Kencana, Kota Bandung.
“Dengan kebiasaan Sholat Subuh Berjamaah seperti ini, akan menimbulkan kembali budaya agamis yang menjadi ciri khas orang Bandung. Dengan itu, kami dari Pemerintah Kota Bandung selalu menyerukan untuk Sholat Subuh Berjamaah,” katanya.
Menurut Ridwan Kamil, nikmat menjadi orang Islam adalah Ibadah. Sehingga hidup yang dijalani tidak akan sia-sia. Segala sesuatu diniatkan dengan ibadah, setiap energi yang dikeluarkan akan menjadi manfaat bagi hidup manusia.
“Salah satu nikmat menjadi umat muslim Islam ialah rangkaian ibadahnya. Jika segala aktifitas diniatkan karena ibadah segalanya tidak akan sia-sia. Dan segala energi yang dikeluarkan dari diri kita akan bermanfaat,” katanya, yang lebih akrab disebut Emil.
Lebih lanjut Emil mengatakan, dalam memimpin dirinya memegang teguh kandungan Kitab Suci Al-Qur’an. Dalam surat Ali-Imran ayat 26 tentang kesementaraan manusia, maka dari itu, Emil mengingatkan kepada semua janganlah membanggakan sebuah jabatan karena semua itu hanya sementara.
“Di surat Ali-Imran ayat 26 itu selalu menjadi patokan tentang kesementaraan kita, intinya jangan terlalu bangga dengan jabatan yang kita emban itu hanya judul-judulan, yang terpenting sebagai manusia harus bermanfaat buat semua,” katanya.
Dirinya berpesan kepada semua warga Kota Bandung untuk selalu mentaati peraturan, sehingga Kota Bandung yang sudah ditata akan terjaga keindahannya. Selain itu, Emil menambakan harus ada penerapan yang baik segala sesuatu ilmu yang di dapat dalam setiap pengajian yang digelar rutin di mesjid.
“Pesan dari saya harus taat aturan, pasti Kota Bandung akan terjaga keindahannya. Saya sering mendapati ibu-ibu pulang dari mesjid membuang sampah sembarangan ke Sungai Cikapundung, sehingga saya merenung tolabul ilmi ke mesjid kan untuk menjadikan seseorang menjadi sholeh dan sholehah tetapi kenapa masih ada yang mengotori Kota Bandung, jadi ilmu yang kita dapatkan dalam pengajian harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” pesannya.
Emil berharap, masyarakat Kota Bandung menjadi orang yang pandai bersyukur, pandai bersabar, banyak kegiatan positifnya, dan untuk pemimpin lebih membaur dengan masyarakatnya dengan turun tangan secara langsung bukan lepas tangan.
“Saya berharap masyarakat Kota Bandung menjadi orang yang selalu bersyukur, bersabar dan untuk pemimpinnya seperti camat, lurah dan yang lainnya untuk turun langsung ke masyarakat dalam menyelesailan sesuatu dan semoga Kota Bandung selalu dilindungi oleh Allah SWT,” harapnya. (***)