Beranda Politik dan Hukum Program Prabowo – Gibran Selesaikan Stunting dengan Peningkatan Gizi Dinilai Tepat

Program Prabowo – Gibran Selesaikan Stunting dengan Peningkatan Gizi Dinilai Tepat

337
0
Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto . (Dokumentasi Instagram @prabowo)

Jakarta, sekilasjabar.co – Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres – Cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menjadikan cara mengatasi masalah stunting menjadi program unggulan pada visi dan misi mereka.

Upaya Capres – Cawapres nomor urut 2 dalam untuk menyelesaikan masalah stunting dengan meningkatkan gizi bertujuan, agar dapat mewujudkan generasi Indonesia Emas pada 2045 mendatang.

Program peningkatan gizi untuk menyelesaikan masalah stunting dari Prabowo – Gibran ini diwujudkan pada hari pertama kampanye Pemilu 2024, Selasa (28/11/2023), yakni dengan membagikan makan siang dan susu gratis kepada anak.

Program susu dan makan siang gratis tersebut, merupakan swadaya dari tim kampanye nasional (TKN) dan tim kampanye daerah (TKD).

Anggota Komisi IX DPR, dr. H. Suir Syam, M.Kes, MMR, mengatakan program Prabowo-Gibran dengan makan siang gratis kepada anak sekolah, membagikan susu gratis dan peningkatan gizi bagi ibu hamil dinilai sudah tepat.

Menurutnya untuk membuat seorang anak pintar dan tidak terkena stunting, harus diawali dengan pemberian makanan yang mengandung nilai gizi.

“Jadi, untuk seseorang itu pintar, itu yang utama adalah gizi dulu. Kalau gizinya baik, mulai dari anak di dalam rahim ibu sampai umur dua tahun, kalau gizinya bagus, karbohidrat cukup, protein cukup, kemudian vitamin dan mineral cukup, maka anak itu otaknya akan cerdas dan sehat,” ucapnya, Kamis (30/11/2023).

Lebih lanjut Suir Syam mengatakan, kebutuhan energi seorang wanita sekitar 1.900 kkal dengan kebutuhan protein sekitar 50 gram per hari sebelum hamil, ketika hamil pada trimester pertama, kebutuhan energinya meningkat menjadi 2.080 kkal serta kebutuhan protein 68 gram per hari.

Kemudian pada trimester kedua dan ketiga, kebutuhan energinya meningkat menjadi 2.200 kkal. Bagi calon ibu yang kurang asupan protein, berisiko menyebabkan bayi yang lahir dengan bobot berat badan di bawah normal, bayi mengalami masalah seperti bibir sumbing atau kelainan fisik lainnya seperti salah satunya penyebab stunting.

Bahkan lebih lanjut dia menuturkan, dampak kekurangan protein berefek pada kurang sempurnanya pembentukan air susu ibu kelak dalam laktasi.

“Jadi kalau kita memberikan program makanan yang bergizi seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan diberikan kepada anak TK, SD, SMP, SLTA, dan ibu hamil, gizi mereka akan baik. Pemberiannya dilakukan siang hari,” ucapnya.

“Pada ibu hamil, tentu ada kader kita, apakah kader-kader gizi, atau kader posyandu (terkait penyebarannya, red). Program stunting yang dibuat pemerintah itu ada timnya, untuk memberikan makanan kepada ibu-ibu yang anaknya kurang gizi. Hal itu mudah dilaksanakan karena memiliki kader yang banyak,” jelasnya.

Sementara itu, sebelumnya pada dialog terbuka dengan Muhammadiyah Rabu (22/11/2023), Prabowo mengatakan ada total 82,9 juta orang yang akan mendapat makan siang gratis, mulai dari anak usia dini Pra-SD hingga anak jenjang SMK/SMA, kemudian untuk murid di pesantren dan juga untuk ibu hamil. (Arf)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here