Bandung, sekilasjabar.co – STMIK Jabar akan menyediakan slot 50 kursi bagi insan olahraga di antaranya atlet, pelatih, mekanik, pengurus maupun karyawan KONI Jabar untuk kuliah di perguruan tinggi yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta 211 Leuwipanjang, Kota Bandung.
Selain itu, bagi stakeholders KONI Jabar yang tinggal di wilayah Majalengka – Cirebon – Indramayu – Kuningan bisa kuliah di Politeknik Mardira di Panyingkiran, Majalengka.
Beasiswa tersebut, disiapkan setelah KONI Jabar dan STMIK Mardira resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait beasiswa pendidikan bagi stakeholders KONI Jabar, di Kantor KONI Jabar, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Kamis (30/5/2024).
Tak hanya itu, semua biaya perkuliahan bagi penerima beasiswa juga akan digratiskan melalui beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar) selama 8 semester.
Bahkan, mahasiswa pun berhak menerima uang saku sebesar Rp 700 ribu per bulan sepanjang kuliah 8 semester, dengan syarat utamanya adalah dari keluarga tidak mampu, yang dibuktikan lewat SKTM dari desa/kelurahan domisili mahasiswa yang bersangkutan.
Ketua Umum KONI Jabar, Muhammad Budiana, bersyukur dengan nota kesepahaman (MoU) terkait beasiswa pendidikan tersebut. Apalagi, STMIK Mardira menyiapkan fasilitas yang lengkap.
“Nah ini luar biasa betul kami KONI Jawa Barat dalam pengalaman kami untuk paling tidak saya pribadi selaku Ketua KONI baru ada Yayasan, Perguruan Tinggi, beserta perguruan tingginya melakukan MoU seperti itu, sehingga kami sangat berbahagia betul,” katanya.
Atlet unggulan akan diprioritaskan untuk mendapatkan beasiswa ini, pasalnya hal itu untuk membangkitkan semangat dan motivasi atlet lainnya dalam meraih prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Syukur Alhamdulillah saya lupa tadi juga menginfokan ke pak Untung dan keluarga besar STMIK Mardira Indonesia, atlet kita ada yang sudah ikut Olimpiade di menembak, di panjat tebing, dan di penahan, Olimpiade bulan Juli di Prancis,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Mardira Indonesia H. Yomanius Untung, mengatakan nota kesepahaman (MoU) ini diharapkan menjadi awal kebersamaan antara dunia perguruan tinggi dengan insan olahraga.
Sebagai bagian dari unsur badan penyelenggara pendidikan tinggi pihaknya juga memiliki kewajiban untuk ikut mendorong menyukseskan program pemerintah, yakni memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk terus melanjutkan pendidikannya.
Tak hanya sampai jenjang pendidikan menengah, tapi juga bisa tuntas sampai pendidikan tinggi. Kesempatan ini tentu akan aktifkan juga kepada insan olahraga yang sudah berjasa kepada bangsa dan negara, kepada masyarakat.
“Sehingga ini bagian dari apresiasi kami dari Yayasan dan dari pengelola STMIK Mardira Indonesia bagi insan olahraga di Jawa Barat,” ucapnya. (Arf)