Cimahi, sekilasjabar.co – Ikatan Guru Radhiatul Athfal (IGRA), yang sudah tersebar ditiap kabupaten/kota, bekerja sama dengan Kamar Dagang Industri (Kadin) Kota Cimahi dalam bidang perekonomian, hal tersebut diungkapkan oleh Ketua IGRA Kota Cimahi, Eki Siti Zakiyah.
“Kami sudah bekerja sama dengan Kadin Kota Cimahi pimpinan Asep Maryadi terbentuk di tahun 2021 di bidang perekonomian para guru Paud dibawah Kementerian Agama,” jelas Eki, saat dikonfirmasi di Gedung Technopark Cimahi Baros Kecamatan Cimahi Selatan, Sabtu (9/10/2021).
“Alhamdulillah IGRA sudah ada di setiap kabupaten/kota dan tingkat Nasional,” imbuhnya.
Eki pun menjelaskan, bahwa IGRA merupakan suatu organisasi independen dan organisasi profesi bagi guru-guru Radhiatul Athfal yang merupakan pendidikan dibawah payung Kementerian Agama.
“Jadi kalau RA dibawah payung Kementerian Agama, berarti sama dengan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) atau Taman Kanak-kanak (TK) yang dibawah payung Kementerian Pendidikan. IGRA Kota Cimahi saat ini telah mengorganisir sebanyak 73 RA di Kota Cimahi, yang menginduk kepada Kementerian Agama. IGRA ini merupakan organisasi kemitraan dengan lembaga-lembaga RA yang ada, jadi di Cimahi ada 3 Organisasi Mitra (Ormit) yaitu ada IGRA, ada IGTKA, dan ada HIMPAUDI,” paparnya.
Eki menambahkan, bahwa IGRA merupakan suatu wadah untuk mengembangkan profesi guru, profesionalitas, dan sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasinya para guru RA itu sendiri.
Begitu pula menurut Ketua Kadin Kota Cimahi, Asep Maryadi, saat dikonfirmasi usai pertemuan dengan IGRA, mengatakan kerja sama antara Kadin dan IGRA cukup bagus.
“Tapi semua dikembalikan lagi kepada IGRA dan Kadin itu sendiri, karena IGRA Cimahi merupakan organisasi yang cukup aktif juga, dan fungsi Kadin itu sendiri adalah untuk membuat nuansa baru sebagai organisasi guru,” ujar Asep.
Dimana guru itu, lanjut Asep, tugasnya adalah mendidik untuk mengajari anak-anak.
“Nah dari Kadin ini masuk dalam hal berkontribusi bagaimana guru menjadi pelaku ekonomi, yang nantinya bisa diandalkan oleh pemerintah juga, untuk kesejahteraan guru tidak hanya diperjuangkan oleh pemerintah saja, tapi bisa diperjuangkan oleh dirinya sendiri melalui ekonomi dan usahanya,” pungkas Asep. (dedi)