Bandung, sekilasjabar.co – wilayah Kota Bandung saat ini sedang dilanda cuaca ekstrem dengan curah hujan yang sangat deras, yang mengakibatkan banjir di beberapa ruas jalan maupun kawasan permukiman masyarakat.
Tentunya diperlukan langkah konkrit dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui dinas terkait agar persoalan tersebut dapat diminimalisir bahkan diantisipasi secara masif.
Contohnya saja yang dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung.
Cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini sangat rentan terjadinya pohon tumbang yang dapat membahayakan masyarakat. Sehingga perlu langkah antisipatif. Selain melakukan pemangkasan sebanyak 2.532 pohon, penebangan 53 pohon, juga dilakukan penanaman pohon di bantaran sungai.
Diungkapkan Kepala UPT Penghijauan dan Pemeliharaan Pohon DPKP3 Kota Bandung, Roslina, bahwa kegiatan pemeliharaan dan pengendalian pohon selama ini berupa pemangkasan pohon yang menghalangi rambu lalu lintas, PJU, rawan tumbang, dan yang menghalangi CCTV.
“Kita setiap hari kerja melaksanakan pemangkasan pohon. Tidak menunggu kejadian terus dilaksanakan pemangkasan. Tapi kita juga perlu membereskan bekas-bekas pohon tumbang dan mengangkutnya juga perlu waktu,” kata Roslina.
Berdasarkan catatan DPKP3 Kota Bandung, peristiwa pohon tumbang dan patah sepanjang triwulan III tahun 2022 sebanyak 217 kejadian. Di antaranya peristiwa pohon tumbang sebanyak 108 kejadian dan patah dahan sebanyak 109 kejadian.
Sementara beberapa lokasi yang terdampak bencana terbanyak berada di Kecamatan Bandung Wetan 25 kejadian, Cicendo, Sumur Bandung, Coblong masing-masing 18 kejadian. Lengkong 16 kejadian, dan Cidadap sebanyak 10 kejadian.
“Jenis pohon yang paling banyak tumbang atau patah di antaranya mahoni, kersen, angsana, beringin, dan ki acret,” ungkapnya.
Roslina menambahkan, berdasarkan kejadian tersebut, klaim asuransi yang telah ditindaklanjuti sampai triwulan III 2022 sebanyak 28 kasus. Jumlah tersebut didominasi oleh kendaraan roda empat.
Penenaman Pohon
Sedamngkan untuk mengantisipasi terjadinya erosi dan terjadinya sedimentasi sungai yang bisa berdampak pada meluapnya air dan banjir, DPKP3 Kota Bandung melakukan penanaman pohon di bantaran sungai. Tak tanggung-tanggung, mulai tahun 2015 telah melakukan penanaman jutaan pohon.
Apabila penanaman pohon di bantaran sungai yang digagas oleh DPKP3 Kota Bandung terwujud, maka lingkungan Kota Bandung khususnya bantaran Sungai Cikapundung akan menjadi lebih nyaman dan asri. Bahkan dampak positif lainnya, bisa dikunjungi oleh wisatawan, seperti Cikapundung Riverspot di Jalan Ir. Soekarno.
“Menurut data tahun 2015, di Kota Bandung ada 4 juta pohon. Kita akan terus menambah jumlah pohon yang tumbuh di Kota Bandung, salah satunya lewat penanaman pohon di bantaran sungai,” kata Kepala Bidang Pertamanan DPKP3 Kota Bandung, Iwan Sugiono.
Gerakan Rehabilitasi Lahan sebagai wujud Pemkot Bandung memperhatikan lahan tanah, khususnya untuk penghijaun maupun dalam hal rehabilitasinya. Lahan yang akan ditanami pun maupun pemilihan jenis tanaman pun dilakukan secara selektif.
“Jenis tanaman harus disesuaikan dengan kondisi tanah. Karena bantaran sungai berdekatan dengan air, maka harus ditanam pohon yang akarnya bisa mengikat tanah. Seperti pohon karet, bambu, dadap, cangkring, termasuk juga caringin,” kata Iwan.
Namun upaya yang dilakukan Pemkot Bandung melalui dinas terkait ini tak akan ada artinya bila tidak ditunjang peran aktif masyarakat. Sehingga perlu langkah serempak dan beriringan dari semua elemen masyarakat dalam mengantisipasi persoalan banjir di Kota Bandung.
Selain itu, berikut langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mengantisipasi atau penanggulanga bencana di Kota Bandung; Menjaga lingukungan sekitar, hindari membuat rumah di pinggiran sungai, melaksanakan program tebang pilih dan reboisasi, buanglah sampah pada tempatnya, dan rajin membersihkan saluran air. (Adv)