Beranda Politik dan Hukum Prabowo-Gibran Punya Cara Turunkan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Prabowo-Gibran Punya Cara Turunkan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

900
0
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (Dokumentasi Instagram @prabowo)

Jakarta, sekilasjabar.co – Calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, memiliki progam untuk memperkuat perlindungan dan penegakan hukum pada kasus kekerasan anak dan perempuan.

Salah satu program kerja dari capres-cawapres nomor urut dua ini terdapat pada Asta Cita 1. Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI, per Desember 2023, ada 26.362 kasus kekerasan perempuan dan anak.

Ironisnya, kasus kekerasan perempuan dan anak paling tinggi ini terjadi di lingkungan rumah tangga, yakni sebanyak 16.039 kasus.

Menurut TKN Prabowo-Gibran, Imanuel Cahyadi, masih tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terutama di lingkungan rumah tangga tidak bisa diselesaikan dengan satu upaya saja.

Pihaknya menilai kasus kekerasan perempuan dan anak di lingkungan rumah tangga tersebut terjadi, di antaranya karena faktor ekonomi terlebih pasca Covid-19.

“Perempuan dan anak telah mendapatkan prioritas Prabowo-Gibran, tercermin di visi misi kami. Ruang perlindungan sudah ke arah yang tepat di bawah pemerintahan Presiden Jokowi. Kami akan menyempurnakannya lagi,” kata Cahyadi, Jumat (15/12/2023).

Dia menjelaskan pada Asta Cita 1 dengan program kerja memperkuat perlindungan perempuan dan anak serta memperkuat penegakan hukumnya akan ditekankan kepada upaya preventif.

Salah satu cara yang akan menjadi konsen Prabowo-Gibran menurutnya yakni pembangunan kesejahteraan keluarga. Dengan demikian, tidak lagi bermunculan masalah kekerasan perempuan dan anak di lingkungan keluarga.

“Kami menekankan langkah preventif dengan membangun kesejahteraan ekonomi keluarga, dengan lapangan pekerjaan makin dibuka luas,” ungkapnya.

Lebih lanjut Cahyadi menuturkan, Prabowo-Gibran juga memiliki beberapa program dengan membangun ketahanan nasional mulai dari tingkat individu hingga keluarga. Diharapkan, hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk menekan kasus kekerasan perempuan dan anak.

“Kita bangun ketahanan nasional dari tingkat individu dan keluarga. Langkah konkretnya dengan program-program seperti makan siang gratis dan lain-lain,” ungkapnya.

Sejak pandemi Covid-19, menurut Cahyadi kasus kekerasan perempuan dan anak bukan hanya kekerasan fisik saja yang perlu diperhatikan. Namun juga isu kesehatan mental, lantaran masalah ini juga menjadi salah satu program dari capres-cawapres nomor urut dua.

“Pada akhirnya bisa ambil kesimpulan. Prabowo-Gibran sangat concern dengan isu kekerasan fisik atau kesehatan mental yang dialami perempuan dan anak. Visi Misi Indonesia maju menekankan program-program perventif berbasis perlindungan perempuan dan anak, serta kesejahteraan keluarga Indonesia. Kita tidak bisa bicara Indonesia Maju tanpa memperhatikan kondisi perempuan dan anak-anak Indonesia,” jelasnya. (Arf)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here