Bandung, sekilasjabar.co – Persib Bandung mengimbau suporter tamu untuk tidak hadir pada pertandingan pekan kelima kompetisi Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat (12/9/2025).
Pada pertandingan pekan kelima kompetisi Super League 2025/2026, Persib Bandung yang bermain sebagai tuan rumah akan berhadapan dengan Persebaya Surabaya.
Vice President of Operations PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Andang Ruhiat, mengatakan larangan suporter tamu hadir di Stadion pada kompetisi Super League 2025/2026 sesuai dengan regulasi.
Yakni regulasi Liga 1 2025/26 Pasal 5 ayat 7 tentang Keamanan dan Kenyamanan serta Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, suporter tim tamu dilarang hadir langsung di stadion. Aturan ini berlaku demi kelancaran kompetisi sekaligus mencegah potensi gesekan antarsuporter.
“Kami memohon pengertian dan kerja sama suporter Persebaya untuk tidak hadir di Stadion GBLA sebagaimana diatur dalam regulasi resmi,” ujar Andang Ruhiat dalam keterangannya.
Lebih lanjut Andang mengatakan, aturan tersebut bukan sekadar imbauan, tetapi memiliki konsekuensi nyata. PSSI melalui Komite Disiplin akan menetapkan sanksi tegas berupa denda finansial yang dapat merugikan klub maupun kelompok suporter.
Panitia penyelenggara (Panpel) Persib bersama aparat keamanan juga telah menyiapkan langkah antisipatif. Suporter tim tamu yang tetap memaksakan diri hadir di GBLA berhak dipulangkan kembali ke daerah asalnya.
“Langkah ini bukan untuk membatasi kecintaan suporter kepada timnya, melainkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan semua pihak, termasuk keluarga dan anak-anak yang datang ke stadion,” ungkapnya.
Persib percaya, dengan disiplin bersama dan saling menghormati aturan, laga besar seperti Persib kontra Persebaya dapat berlangsung dalam atmosfer yang aman, sportif, dan layak dinikmati oleh semua kalangan.
“Kami juga mengajak seluruh Bobotoh untuk menjadi teladan. Mari kita dukung Persib dengan cara terbaik, hadir di tribun dengan penuh semangat, tanpa flare, kembang api, minuman beralkohol, senjata tajam, maupun nyanyian bernuansa rasis,” tegasnya. (Fifi Nofita)



