Bandung, sekilasjabar.co – PersibDay Festival kembali digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (30/11/2025) dan diikuti oleh ratusan peserta bersama keluarganya.
Kegiatan kali ini berbeda dengan sebelumnya, lantaran pada PersibDay Festival kali ini menghadirkan keseruan olahraga Push Bike bagi anak-anak.
Berbeda dari kegiatan sebelumnya yang berfokus pada Football Coaching Clinic, edisi Push Bike menawarkan pengalaman yang lebih personal.
Pada kegiatan tersebut, anak-anak datang bersama orang tua dan menyiapkan diri untuk mengikuti kegiatan. Sorak-sorai dan tepuk tangan mengiringi para peserta cilik yang begitu antusias menaklukkan lintasan.
Momen semakin hidup ketika para pemenang dari setiap kategori naik ke podium untuk menerima piala dan bingkisan. Tidak hanya itu, mereka mendapatkan kesempatan langka berkunjung ke ruang ganti tim Persib.
Selain itu, keberadaan pemain muda Persib, Zulkifli Lukmansyah dan Athaya Zahran, serta pelatih kiper I Made Wirawan bersama putranya Ranwir, menghadirkan inspirasi tersendiri.
Vice President Commercial PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Budi Ulia, menegaskan jika kegiatan ini bukan sekadar event, tetapi bagian dari perjalanan panjang membangun sebuah ekosistem yang inklusif.
“Bobotoh datang sebagai keluarga. Kami ingin meninggalkan legacy bahwa Persib bukan hanya tentang sepakbola, tapi tentang ruang bersama yang memungkinkan siapa pun merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar,” kata Budi.
Dalam kegiatan ini, keseruan tidak hanya terasa di arena push bike, lantaran di area luar stadion, pengunjung menikmati rangkaian aktivitas mulai dari Zumba, festival UMKM, pertunjukan tari, talkshow, hingga penampilan musik dari band lokal Bandung. Gelora stadion berubah menjadi ruang publik yang hidup, menyatukan berbagai usia dan latar belakang.
“Kami ingin mengakomodir kebutuhan warga Bandung dan Jawa Barat. Ke depan, kami ingin semakin banyak pihak terlibat, bukan hanya sebagai penonton sepakbola, tapi berinteraksi langsung dengan ekosistem Persib,” tambahnya.
Sementara itu, antusiasme itu tercermin dalam suara para orang tua peserta, di antaranya Rifa Trifakhrizal dari Subang, ayah dari peserta kecil Alisa Qiandra.
“Ini terobosan baru. Biasanya event seperti ini dibuat komunitas, sekarang Persib yang turun langsung. Rasanya berbeda dan jadi cara yang indah mengenalkan Persib sejak dini, bukan hanya lewat pertandingan,” jelasnya.
Hal serupa disampaikan juga oleh Igar, orang tua dari Musa, yang untuk pertama kalinya mengikuti kompetisi push bike, dan keluar sebagai juara.
“Momen sangat spesial, apalagi berlangsung di GBLA. Saya tidak selalu sempat menonton pertandingan Persib, tapi event seperti ini membuat saya lebih dekat dan ingin tahu lebih jauh,” ungkapnya.
PersibDay Festival menjadi jembatan antara olahraga, keluarga, dan komunitas. Lebih dari sekadar kompetisi, tapi membangun kebanggaan dan rasa memiliki.
Karena pada akhirnya, mendukung Persib bukan hanya soal 90 menit di lapangan, tetapi merayakan kehidupan, kebersamaan, dan harapan biru yang terus menyala. (Fifi Nofita)



