Bandung, sekilasjabar.co – Rapat Pleno Pengurus KONI Jabar, menyepakati estafet kepemimpinan KONI Jabar 2022-2026, kepada M Budian (Ketua Harian).
Hal tersebut diawali prolog dari corong Ketua Tim Pemenangan Bakal Calon (Balon) Ketua Umum KONI Jawa Barat (Jabar), DR M Budiana, yaitu Aan Johana.
Mekanismenya, jelas melalui Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov) Jabar yang akan dilaksanakan Desember 2022.
DR M Budiana dicalonkan Ketua KONI Jabar, Jum’at, 2 September 2022, ditandai dengan deklarasi yang berlangsung santai dan sederhana tetapi bermakna, diatas balkon kafe pinggir lintasan stadion Atletik Jalan Pajajaran Bandung yang dihadiri pengurus KONI Jabar.
Pengurus yang hadir, di antaranya Gianto Hartono (Sekum), Hei Fendri Bidang Keuangan KONI Jabar, Verdia Yosef Ketua PRSI Jabar, Agus Mulya Sutanto Ketua KONI KBB, M Herda Gani Ketua KONI Kabupaten Bandung, Halim dari Pengprov Selam Indonesia Jabar, Endah Ice Skating Jabar, dari Perbakin Jabar ZAENAL (Sekretaris), hingga Kang Soma Gandika Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga Paguyuban Pasundan pun hadir pada deklarasi tersebut.
“Hasil pleno sepakat mengusung M Budiana, secara internal agar program KONI Jabar berkesinambungan. Sudah seharusnya prestasi olahraga Jabar dilanjutkan dengan mempertahankan kembali gelar juara umum dengan hattrick di PON Sumut-Aceh 2024. Terkait majunya Pak Budiana menuju kursi Ketua Umum KONI Jabar, jelas dimintakan do’anya dari stake holder olahraga Jabar,” ujar Aan Johana yang juga Sekretaris KONI Jabar.
Aan menambahkan, dengan di calonkannya sebagai Ketua Umum KONI Jabar, DR M Budiana pastinya akan melakukan silahturahmi dengan pemilik hak suara secara door to door, tanpa bermaksud memasuki ranah pihak lain dengan tetap menjaga etika kontestasi serta tidak akan melakukan pemaksaan.
Saat ini dipundak Budiana memikul tanggung jawab sebagai Ketua Pengurus Besar PORPROV, H Ahmad Saefudin Ketum KONI Jabar berpesan kepada M Budiana, agar PORPROV diutamakan disamping persiapan pencalonan. Pada sisi lain, Budiana juga harus bisa mengatasi kondisi atlet Jabar menuju PON yang mengalami surut 30 persen.
“Tentu PORPROV menjadi tugas utama saya sebagai Ketua Panitia Besar PORPROV, selain harus melakukan pencalonan sebagai Bakal Calon Ketua Umum KONI Jabar mendatang,” katanya.
“Sebelum mengakhiri jabatannya Desember mendatang, Pak Ahmad Saefudin berpesan kepada saya, PORPROV jangan ditinggalkan dan malah urusan pencalonan. Patut dicatat, Pak Ahmad selesai dengan prestasi luar biasa, telah berhasil dan teruji, sehingga Kedepan harus dilakukan hal seperti era kepemimpinanya. Dengan mengambil filosofi Bung Karno, harus mampu menghadirkan kepemimpinan yang ahli. Maka hari ini saya menetapkan dan mencalonkan sebagai bakal calon ketua KONI Jabar,” kata DR M Budiana.
Ia menambahkan, tentu pertama dirinya meminta doa orangtua dan keluarga. PORPROV menjadi langkah terbaiknya menuju hattrick juara umum PON kendati PORPROV sangat sulit tatanannya sebab semua lini mengalami recofushing.
Yang menjadi tantangan bagi M Budiana jika tampuk kepemimpinan KONI Jabar kelak dipundaknya, harus mampu menjawab kondisi atlet PON XXII-2024 dimana tiga puluh persennya harus mencetak atlet potensial.
“Secara teknis keprestasian 30 persen atlet Jabar untuk PON, tidak bisa memperkuat kontingen karena memang sudah bukan saatnya lagi, ya secara natural hilang tak bisa tampil dan secara curva harus dipenuhi lagi, sehingga secara curva vertikal terisi kembali. Itulah yang harus bisa dilakukan oleh kepengurusan, dan hal ini harus didukung oleh semua lapisan, termasuk harus menciptakan harmonisasi kepengurusan bahkan dengan cabor dan pemerintahan, intinya kolaborasi dan akselerasi menjadi tugas kedepan untuk sukses PON bagi Jabar pada tahun 2024,” ujarnya, yang juga sebagai Ketua Cabang Olahraga E-Sport Jabar.
Menurutnya, upaya mencapai prestasi PON mendatang, harus disesuaikan dengan Pentahelik artinya harus hadir mitra-mitra pemerintah. Selain itu harus pula mendapat suport dari APBD Jabar. (red)