Bandung, sekilasjabar.co – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat menjalin kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan kantor wilayah Jawa Barat, kegiatan penandatanganan kerjasama itu digelar di Gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (26/6/2023).
Menurut Ketua Umum KONI Jabar, Muhammad Budiana, saat ini sekitar 1.600 atlet sudah tercover oleh BPJS Ketenagakerjaan. Mereka, merupakan atlet yang akan bertanding di babak kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024.
“Terkait itu seluruh atlet peserta BK PON 1.600 atlit sudah tercover, jadi di bawah payung hukum BPJS Ketenagakerjaan dan KONI Jabar, itu sudah otomatis 1.600 atlet Pelatda BK ini sudah terjamin BPJS Ketenagakerjaan, termasuk pengurus,” ucap Budiana.
“Total kita mendaftarkan 2.000 orang atlet dan official, semuanya dijamin. Kata Pak Deputi misalnya ada atlet, pelatih, atau ofisial ada cedera di luar arena, ya dijamin,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut Budiana menuturkan, dengan kerjasama ini atlet maupun pelatih hingga official, akan merasa nyaman saat menjalankan tugasnya. Karena, mereka sudah terlindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan.
“Atlet sangat nyaman karena terjamin, contoh di saat pertama dilakukan MOU itu case-nya itu atlet hoki kita di PON Papua kakinya disikat pemain lawan dan harus ditangani secara serius semuanya dijamin oleh BPJS Ketenagakerjaan dengan nilai 300 juta rupiah,” ungkapnya.
“Lalu salah seorang pegawai KONI Jabar yang wafat ada santunan ada beasiswa anaknya sampai sarjana, jadi luar biasa program BPJS Ketenagakerjaan ini. Ini kan lebih ingin menyegarkan antara KONI dengan BPJS Jabar itu untuk memberikan kenyamanan dalam mempersiapkan Pelatda BK,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala wilayah Jabar BPJS Ketenagakerjaan, Romie Erfianto, mengatakan kerjasama ini sudah seharusnya dilakukan. Pasalnya, merupakan amanah dari undang-undang nomor 11 tahun 2022 tentang keolahragaan.
“Nah BPJS Ketenagakerjaan dalam hal ini bekerjasama dengan KONI Jabar untuk memastikan atlet, pelatih, dan seluruh pengurus, serta ekosistem olah raga di Jawa Barat ini dapat perlindungan BPJS Ketenagakerjaan,” ucap Romie Erfianto.
“Seperti saat berlatih dan bertanding kan ini risiko terhadap cedera dan kecelakaan kerja karena memang mereka pulang pergi melakukan aktivitas. Ini juga harus dipastikan ditangani secara medis karena ini menjadi aset apabila ada cedera anggota tubuhnya,” katanya.
Lebih lanjut Romie Erfianto menuturkan, dari kerjasama ini atlet, pelatih hingga pengurus KONI Jabar mendapatkan seluruh layanan Rumah Sakit apabila mengalami kecelakaan medis.
“Jadi kami hadir ada 546 Rumah Sakit yang bekerjasama di seluruh Jawa Barat dan juga secara nasional hampir 9.000 Rumah Sakit itu juga kami bekerjasama untuk kehadiran BPJS Jamsostek apabila terjadi risiko kecelakaan kerja terutama di kondisi atlet saat bertanding maupun saat berlatih,” pungkasnya. (Arf)




