Beranda Pendidikan dan Inovasi Hadiri IGRA Jabar Teachers Fest 2023, Atalia Tegaskan Pendidik Adalah Orang Pilihan!

Hadiri IGRA Jabar Teachers Fest 2023, Atalia Tegaskan Pendidik Adalah Orang Pilihan!

765
0
Hadiri IGRA Jabar Teachers Fest 2023, Atalia Tegaskan Pendidik Adalah Orang Pilihan!

Kab. Bandung, sekilasjabar.co – Ikatan Guru Raudlotul Athfal (IGRA) Jabar Teachers Fest 2023 menyelenggarakan seminar pendidikan indonesia, dengan tema “Saya Guru Hebat Milenial Berprestasi” yang diselenggarakan di Hotel Grand Sunshine Resort, Sabtu, 24 Juni 2023.

Acara tersebut akan berlangsung selama 3 hari, dihadiri Atalia Praratya Kamil, sebagai penasehat IGRA jabar dan bisa disebut juga Ibu Paud, Prof. Dr. H. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si., Psikolog. atau yang akrab disapa Kak Seto, serta Pimpinan IGRA Pusat dan Pimpinan wilayah IGRA Jawa Barat Cicih Nuraeni, S.Pd.I

Peserta yang hadir langsung diacara tersebut sekitar 250 guru dan 4.500 guru kabupaten/kota se-Jabar lewat daring langsung.

Dalam sambutannya, Bunda Paud Jabar, Atalia Kamil, mengatakan bahwa seorang pendidik merupakan orang-orang pilihan yang diberikan kekuatan dan kesabaran oleh Allah SWT.

“Saya ini ibu dengan tiga orang anak, mendidik anak-anak agar sesuai dengan yang kita harapkan itu tidaklah mudah. Ngurus tiga orang anak saya riweuh sekali, apalagi para bunda dan ayahanda guru-guru PAUD yang mau mendidik anak-anak orang lain. Tentu itu bukan hal mudah dan itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang hebat yang terpilih,” ujarnya.

Atalia menambahkan, menjadi seorang pendidik apalagi pendidik anak usia dini atau prasekolah tentu berbeda dengan cara mendidik anak usia sekolah apalagi usia remaja. Selain membutuhkan kesabaran, mendidik anak-anak ini juga memerlukan keterampilan agar anak mau belajar, namun dengan suasana riang gembira.

“Pembelajaran ini juga harus menerapkan demokratis, di antaranya memberikan anak mengemukakan pendapatnya. Kan ada tiga cara pembelajaran itu, pertama demokratis, kemudian otoriter dan permisive. Dalam mendidik anak itu kita tidak boleh otoriter, tapi permisive dengan membiarkan atau membebaskan kehendak anak juga tidak boleh,” terangnya.

Sementara itu, psikolog anak yang juga aktivis anak Indonesia, Kak Seto Mulyadi, dalam paparannya dalam seminar tersebut, memberikan pemahaman jika mendidik anak-anak, apalagi anak usia dini, tidak boleh terjadi kekerasan atau pemaksaan.

“Proses belajar mengajar harus menjadi aktivitas yang menyenangkan. Anak-anak harus riang gembira. Karena pada dasarnya anak-anak itu senang belajar, namun harus disiasati dengan suasana yang menyenangkan,” katanya. (red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here