Bandung, sekilasjabar.co – Kurang dari satu bulan penyelenggaraan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2022 akan segera digelar. Tentu saja panitia pusat terus berkoordinasi dengan panitia daerah dan pengurus cabang olah raga, pada Rabu, 19 Oktober 2022 melakukan delegation registration meeting (DRM).
Disela-sela acara tersebut, Suryana selaku technical delegate cabang olah raga (cabor) taekwondo, mengatakan panitia daerah terus berkonsolidasi untuk kesiapan penyelenggaraan. Untuk taekwondo sendiri akan mempertandingkan 22 nomor dengan diikuti sebanyak 339 atlet yang akan turun di kategori kirugi dan pomse.
“Sementara kurang dari satu bulan panitia daerah terus berkonsolidasi agar sudah siap, untuk final setiap nomor pertandingan dipastikan ada setiap hari, dan kita belum bisa menyusun kelas pertandingan karena ada trik tersendiri disesuaikan dengan peralatan dan lain-lain, termasuk ekalasi harus kita hitung,” kata Suryana.
Penyelenggaraan sendiri akan berlangsung 8-11 November 2022, untuk technical meeting sendiri tanggal 7 November di Gedung Dispora Kabupaten Subang. Lebih lanjut Suryana mengatakan venue taekwondo menggunakan GOR Gotong Royong Kabupaten Subang.
Suryana menambahkan, kendala yang dihadapi hanya di venue saja. Pertama kesiapan venue masih dalam tahap renovasi, kedua karena menggunakan GOR Gotong Royong saat jeda cabor voli, jadi panitia harus membongkar pasang karpet voli itu, tentu saja menjadi kendala tersendiri.
“Kendala yang dihadapi adalah terkait venue yang masih dalam kondisi renovasi, kedua karena penyelenggaraan pertandingan menggunakan jadwal jeda cabang olah raga voli. Tentu saja kita harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menggulung karpet voli, dari fasilitas venue juga seperti atap masih ada yang bocor, toilet kurang menunjang dan dirasa penerangan juga masih kurang, karena kita ada standarisasi penerangan,” terangnya.
Atlet-atlet taekwondo dari 25 kabupaten/kota siap bertarung menjadi yang terbaik di Porprov Jabar 2022, hanya dua kabupaten saja yang absen, yaitu Banjar dan Pangandaran.
“Cabang olah raga taekwondo sendiri diikuti oleh 25 kabupaten/kota, hanya 2 kabupaten saja yang absen yaitu Banjar dan Pangandaran. Banjar sendiri dikarenakan kepengurusannya belum terbentuk, dan untuk Pangandaran sendiri memang KONI nya tidak memberangkatkan,” katanya.
Untuk eks PON, lanjut Suryana, dipastikan turun semua karena mendapatkan wildcard, tapi melihat dari hasil babak kualifikasi suryana mengharapkan munculnya bibit atlet baru sebagai atlet andalan di PON mendatang. (didit)




